Penyakit kolesterol tinggi, sebenarnya terbagi dua, yakni LDL tinggi atau Trigliserida tinggi. Untuk HDL sendiri sebenarnya tidak terlalu masalah kalau tinggi.
Perbedaannya adalah sebagai berikut:
LDL (Low Density Lipoprotein) adalah lemak dengan tingkat kepadatan yang rendah; karena tingkat kepadatan rendah, maka lemak jenis ini dapat menempel ke dinding pembuluh darah dan mengakibatkan penyempitan pada pembuluh darah.
HDL (High Density Lipoprotein) adalah lemak dengan tingkat kepadatan yang tinggi; karena tingkat kepadatan tinggi, maka lemak jenis ini tidak menempel ke dinding pembuluh darah, dan bahkan bisa membantu "mengeruk" LDL yang sudah menempel ke dinding pembuluh darah dan membuat dinding pembuluh darah kembali bersih.
sumber gambar: staticflickr.com
Trigliserida adalah lemak yang memiliki titik beku yang cenderung tinggi, sehingga membuat darah menjadi lebih kental dan jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah. Bila berlangsung dalam jangka panjang, akan mengakibatkan pembesaran jantung dan darah tinggi.
Salah satu kesalahan paham yang umum tentang masalah kolesterol tinggi ini adalah bahwa yang harus dilakukan adalah menghentikan makan daging, padahal daging adalah sumber utama protein, bukan sumber utama LDL atau Trigliserida. Walau berbeda jenis, sebenarnya sumber utama dari tingginya LDL dan Trigliserida adalah sama, yakni terlalu banyak mengkonsumsi makanan berkalori tinggi (karbohidrat), dan kurang menggunakan energi; untuk mayoritas masyarakat di Indonesia, terjemahannya: terlalu banyak makan nasi dan malas bergerak.
Masalah menempelnya lemak ke pembuluh darah dan pembesaran jantung, dapat diperbaiki dengan terapi bioenergi, akan tetapi bila tidak mengatur konsumsi serta memperbanyak gerakan, maka masalah yang sama akan berulang kembali dalam waktu relatif singkat. Jadi terapi harus ditunjang dengan mengurangi konsumsi karbohidrat dan menggantinya dengan protein, serta lebih banyak berjalan kaki.
Proses terapi bioenergi untuk penempelan lemak adalah dengan mengirimkan energi untuk memanaskan lemak sehingga cair dan lepas dari dinding pembuluh darah, lalu menginstruksikan darah untuk mendorong lemak yang sudah lepas, agar keluar lewat pori-pori kulit.
Untuk pembesaran jantung, energi digunakan untuk memulihkan kondisi otot jantung sehingga ukurannya mengecil kembali.
Senin, 26 Juni 2017
Sacroilitis
Sacroilitis adalah penyakit inflamasi sambungan tulang yang ada di tepi sacrum.
sumber gambar: wikimedia commons
Penyakit ini hampir selalu disebabkan oleh pola hidup dan banyak diderita oleh pemain golf, karena peradangan di daerah sacrum biasanya disebabkan oleh benturan atau gerakan keras yang menyebabkan posisinya bergeser.
Karena masih kurangnya informasi rekam data tentang penyakit ini, belum diketahui apakah penyakit ini bisa dibereskan dengan terapi bioenergi
Diabetes
Diabetes sebenarnya adalah nama dari gejala penyakit, yakni kondisi dimana terdapat kadar glukosa yang tinggi dalam darah, yang melebihi batas kewajaran, dan terjadi dalam jangka waktu cukup panjang.
Diabetes diklasifikasikan atas dua jenis, yakni Tipe 1 dan Tipe 2. Istilah yang sering digunakan di kalangan orang awam, yakni "tipe basah" dan "tipe kering", sebenarnya hanya mengacu pada apakah ada luka berair atau tidak, dan tidak mengacu pada klasifikasi yang sebenarnya. Jadi bila anda menerima info bahwa anda menderita "Diabetes kering", anda perlu menanyakan dengan lebih jelas, diabetes anda Tipe 1 atau Tipe 2?
Diabetes Tipe 1 adalah diabetes yang disebabkan oleh kerusakan pada pankreas, sehingga produksi insulin menurun dan sebagai akibat lanjutannya, tidak tersedia cukup insulin untuk mengikat glukosa yang ada dalam darah.
Tipe 1 biasanya disebabkan oleh 2 hal, yakni pola hidup, misalnya konsumsi terlalu banyak glukosa secara rutin dalam jangka waktu panjang, atau faktor eksternal fisik, yakni konsumsi obat yang mengakibatkan kerusakan pankreas, atau benturan yang mengakibatkan kerusakan pankreas. Di kota-kota besar, hampir 30 persen dari penderita diabetes adalah Tipe 1
Diabetes Tipe 1 dapat disembuhkan dengan terapi bioenergi, dengan tingkat keberhasilan yang melebihi 80 persen.
Proses terapi bioenergi untuk Tipe 1 adalah dengan mengirimkan energi ke arah liver dan pankreas sekaligus, untuk memperbaiki pankreas dan meningkatkan daya serap liver terhadap glukosa.
Diabetes Tipe 2 adalah diabetes yang disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin, sehingga yang terjadi adalah kadar insulin dalam darah cukup tinggi, akan tetapi kadar glukosa juga tetap tinggi.
Tipe 2 biasanya disebabkan oleh faktor genetik, yakni kelemahan pada liver dan ginjal, sehingga penderita diabetes tipe 2 setelah jangka waktu panjang biasanya harus menjalani "cuci darah". Di kota kecil, hampir 90 persen dari penderita diabetes adalah Tipe 2
Diabetes Tipe 2 dapat disembuhkan dengan terapi bioenergi, dengan tingkat keberhasilan sekitar 70 persen, hanya saja untuk Tipe 2, perlu terapi pemeliharaan secara berkala untuk mencegah kambuhnya penyakit ini.
Proses terapi bioenergi untuk Tipe 2 adalah dengan mengirimkan energi untuk memperbaiki kondisi ginjal dan meningkatkan daya serap liver.
sumber gambar: wikimedia commons
Disamping itu, biasanya penderita diabetes yang sudah mengalaminya dalam jangka waktu panjang, biasanya mengalami juga penyakit "efek lanjut", seperti katarak, disfungsi ereksi, penurunan sensitifitas syaraf dan lainnya. Khusus masalah disfungsi ereksi, sampai saat ini belum bisa diperbaiki dengan terapi bioenergi.
Diabetes diklasifikasikan atas dua jenis, yakni Tipe 1 dan Tipe 2. Istilah yang sering digunakan di kalangan orang awam, yakni "tipe basah" dan "tipe kering", sebenarnya hanya mengacu pada apakah ada luka berair atau tidak, dan tidak mengacu pada klasifikasi yang sebenarnya. Jadi bila anda menerima info bahwa anda menderita "Diabetes kering", anda perlu menanyakan dengan lebih jelas, diabetes anda Tipe 1 atau Tipe 2?
Diabetes Tipe 1 adalah diabetes yang disebabkan oleh kerusakan pada pankreas, sehingga produksi insulin menurun dan sebagai akibat lanjutannya, tidak tersedia cukup insulin untuk mengikat glukosa yang ada dalam darah.
Tipe 1 biasanya disebabkan oleh 2 hal, yakni pola hidup, misalnya konsumsi terlalu banyak glukosa secara rutin dalam jangka waktu panjang, atau faktor eksternal fisik, yakni konsumsi obat yang mengakibatkan kerusakan pankreas, atau benturan yang mengakibatkan kerusakan pankreas. Di kota-kota besar, hampir 30 persen dari penderita diabetes adalah Tipe 1
Diabetes Tipe 1 dapat disembuhkan dengan terapi bioenergi, dengan tingkat keberhasilan yang melebihi 80 persen.
Proses terapi bioenergi untuk Tipe 1 adalah dengan mengirimkan energi ke arah liver dan pankreas sekaligus, untuk memperbaiki pankreas dan meningkatkan daya serap liver terhadap glukosa.
Diabetes Tipe 2 adalah diabetes yang disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin, sehingga yang terjadi adalah kadar insulin dalam darah cukup tinggi, akan tetapi kadar glukosa juga tetap tinggi.
Tipe 2 biasanya disebabkan oleh faktor genetik, yakni kelemahan pada liver dan ginjal, sehingga penderita diabetes tipe 2 setelah jangka waktu panjang biasanya harus menjalani "cuci darah". Di kota kecil, hampir 90 persen dari penderita diabetes adalah Tipe 2
Diabetes Tipe 2 dapat disembuhkan dengan terapi bioenergi, dengan tingkat keberhasilan sekitar 70 persen, hanya saja untuk Tipe 2, perlu terapi pemeliharaan secara berkala untuk mencegah kambuhnya penyakit ini.
Proses terapi bioenergi untuk Tipe 2 adalah dengan mengirimkan energi untuk memperbaiki kondisi ginjal dan meningkatkan daya serap liver.
sumber gambar: wikimedia commons
Disamping itu, biasanya penderita diabetes yang sudah mengalaminya dalam jangka waktu panjang, biasanya mengalami juga penyakit "efek lanjut", seperti katarak, disfungsi ereksi, penurunan sensitifitas syaraf dan lainnya. Khusus masalah disfungsi ereksi, sampai saat ini belum bisa diperbaiki dengan terapi bioenergi.
Minggu, 25 Juni 2017
Scoliosis / skoliosis
Scoliosis / skoliosis adalah kondisi dimana tulang belakang mengalami kebengkokan ke arah kiri atau ke arah kanan, atau keduanya (disebut sebagai double scoliosis / skoliosis ganda).
sumber gambar: wikimedia commons
Penyakit ini hampir selalu disebabkan oleh kesalahan pada pola hidup, jarang sekali yang disebabkan oleh faktor genetik. Kelompok masyarakat yang paling banyak menderita penyakit ini adalah Pramugari, dikarenakan pekerjaan mereka yang mengharuskan mereka mengangkat barang berat ke tempat penyimpanan barang yang berada di atas kursi, sedangkan barang tersebut harus diangkat dari samping karena tidak cukup ruangan untuk mengangkat dari depan. Kelompok lain yang sering menderita penyakit ini adalah pekerja kantoran, yakni yang menggunakan meja dengan bentuk permukaan huruf "L", karena seringkali mereka melakukan sesuatu pada permukaan meja yang berada di samping, dengan tidak sepenuhnya memutar posisi kursi, melainkan hanya memutar separuh badan.
Mayoritas penderita scoliosis dapat disembuhkan sampai lurus kembali dengan terapi bioenergi, hanya saja semakin lanjut usia penderita (diatas 60 tahun), maka kemungkinan untuk pulih akan semakin berkurang.
Proses terapi dengan bioenergi:
Klien diminta berbaring miring, dengan lengkungan tulang belakang berada diatas (seperti pelangi). Klien direlaksasikan, lalu dilakukan pemijatan dengan bioenergi (tanpa menyentuh) ke ruas-ruas tulang belakang klien, dengan instruksi agar bergeser kembali ke posisi lurus, dimulai dari ruas yang paling bawah.
Dalam satu sesi terapi (45-60 menit), bisa diperbaiki sekitar 10 derajat kemiringan.
Bila dibutuhkan terapi lebih dari 1 kali, maka klien disarankan untuk mengenakan korset penyangga, untuk mencegah kembali menurunnya kondisi, disela-sela sesi terapi
sumber gambar: wikimedia commons
Penyakit ini hampir selalu disebabkan oleh kesalahan pada pola hidup, jarang sekali yang disebabkan oleh faktor genetik. Kelompok masyarakat yang paling banyak menderita penyakit ini adalah Pramugari, dikarenakan pekerjaan mereka yang mengharuskan mereka mengangkat barang berat ke tempat penyimpanan barang yang berada di atas kursi, sedangkan barang tersebut harus diangkat dari samping karena tidak cukup ruangan untuk mengangkat dari depan. Kelompok lain yang sering menderita penyakit ini adalah pekerja kantoran, yakni yang menggunakan meja dengan bentuk permukaan huruf "L", karena seringkali mereka melakukan sesuatu pada permukaan meja yang berada di samping, dengan tidak sepenuhnya memutar posisi kursi, melainkan hanya memutar separuh badan.
Mayoritas penderita scoliosis dapat disembuhkan sampai lurus kembali dengan terapi bioenergi, hanya saja semakin lanjut usia penderita (diatas 60 tahun), maka kemungkinan untuk pulih akan semakin berkurang.
Proses terapi dengan bioenergi:
Klien diminta berbaring miring, dengan lengkungan tulang belakang berada diatas (seperti pelangi). Klien direlaksasikan, lalu dilakukan pemijatan dengan bioenergi (tanpa menyentuh) ke ruas-ruas tulang belakang klien, dengan instruksi agar bergeser kembali ke posisi lurus, dimulai dari ruas yang paling bawah.
Dalam satu sesi terapi (45-60 menit), bisa diperbaiki sekitar 10 derajat kemiringan.
Bila dibutuhkan terapi lebih dari 1 kali, maka klien disarankan untuk mengenakan korset penyangga, untuk mencegah kembali menurunnya kondisi, disela-sela sesi terapi
Langganan:
Postingan (Atom)